Selasa, 03 April 2012

Sekret Kami



Oleh. Muh. Amin

Sekretariat PMII Komisariat Unasman adalah tempat kami menuntun ilmu, dan belajar tentang dunia kehidupan yang penuh dengan tantangan. Sekret yang sekaligus menjadi rumah terindah bagi kami, karena disinilah kami dapat bertemu, baik dari Fakultas, dan jurusan yang berbeda di kampus, mampu menyatuhkan kami, dan mempersatuhkan kami di sekret komisariat ini.Sekretariat yang kami tempati berada di Kelurahan Manding, Jalan Gatot Subroto, Nomor 17. Sekret komisariat, yang sekaligus menjadi, sekretariat Rayon bersama, menjadikan setiap ksader PMII, tiap harinya berkumpul, dan berdiskusi di sekretariat.

Ada kebiasan yang yang menjadi rutinitas kami selama berada si sekret, yakni kajian, dan diskusi. Bahkan ketika diskusi sering kali kami lupa dengan waktu, subuh, bahkan harinya adalah waktu kami untuk isterahat atau tidur. Penampilan hedon, telat masuk kampus, bahkan tidak mandi masuk kampus adalah ciri khas kami, tetapi ketika kami berada di kelas masing-masing, kami membuktikan bahawa jiwa kritis seseorang tidak dapat nilai dari penampilan.

Bahkan kampus biru, dengan kantor DPRD, yang berkisar sekitar 2 Km, kami tempuh dengan jalan kaki, dan di bawah terik matahari, demi membela masyarakat yang telah di marginalkan oleh pemerintah lewat regulasi yang telah di keluarkan, kegiatan kami ini, biasanya dikatakan okeh masyarakat adalah demo.

Namun ada hal yang paling berkesan yang mungkin tak pernah kami lupakan sampai kapan pun, dulu sewaktu masih tinggal di rumah tak makan dua kali dalam sehari rasanya perut ingin pecah merasa kesakitan akibat tak makan, namun setelah aku masuk kuliah dan ikut di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, kini aku tak lagi seperti itu.

Di sekret yang kami tempati dan beberapa sahabat-sahabat lainnya, kadang dalam satu hari satu malam, ketika kami bangun pagi, kami tak pernah merasakan nikmatnya sarapan pagi yang hangat, hanya mengandalakn secangkir kopi, dan sebatang rokok, yang di jadikan pengganjal perut, dan sekaligus sarapan kami.

Sekretariat, yang sudah di tempati dari tahun 2005, sampai dengan sekarang, kini belum mengalami perubahan, baik dalam sekret, maupun di luar sekret, setiap harinya kader-kader bergantian datang, belajar dengan senior.

Libur kampus bulan ramadhan, biasanya mahasiswa pulang kampong untuk bertemu dengna sana saudara, tetapi kami yang tinggal di sekret, bahkan sekret tak pernah kosong, kami puasa, sahur, dan buka puasa di sekret secara bersama-sama.

Hidup di sekret yang jorok, kumuh, tetapi kami tetap dapat bertahan di dalamnya, karena adanya kebersamaan, dan kekompakan di antara kami. Coba bayangkan, pakaian yang hanya sepasang sajak, kami pakai, masuk kampus, tidur, bahkan itu pula yang di gunakan ketika bertemu dengan odo-odo (cewe). Tukaran pakaian dengan sahabat-sahabat anumu anuku dan anuku anumu.

Tidur beralaskan Koran (Surat Kabar), berbaur densgan nyamuk, menjadi malam-malam kami. Makan, tidur, dan belajar di tempat yang jorok penuh dengan debu, kertas, buku, gelas dan piring yang berserakan menjadi hal biasa, bisa di katakana bahwa kami hidup di tempat yang hanya serba pas-pasan. Coba bayangkan jikan anda mengalami hal yang seperti itu, kebahagiaan bukanlah sebuah kemapanan, tetapi kebersamaan adalah sebuah kebahagiaan.

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pemerintahan Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman. Aktif di PMII Rayon Fisip Unasman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar