Kamis, 01 Desember 2011

Virus Tekhnologi Merasuki Tradisi

Oleh : Sabri Hamid (Abhy’)


Dalam kehidupan kita, ilmu teknologi sudah menjadi konsumsi masyarakat luas dan tidak dapat di pungkiri ilmu teknologi adalah ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari pada masyarakat.

Dalam persepsi kehidupan, teknologi sudah sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, tetapi masyarakat awam tidak pernah menyadari bahwa ada dampak negatif dalam ilmu teknologi, dan tidak mungkin pereadaban budaya yang masih sangat kental di daerah kita khususnya di daerah Polewali mandar (Polman) bisa terkikis oleh hal – hal yang berbau kemoderen – moderenan. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui sisi – sisi dimana kita bisa mengunakan teknologi dengan baik dan bisa bermamfaat bagi kita terutama lagi untuk kemaslahatan bersama.

Berbicara tentang pengaruh ilmu teknologi, telah banyak budaya di daerah Polman yang sudah di kikis oleh kecanggihan ilmu teknologi tersebut. Semisal pelaut di mandar sebut saja masyarakat Kampung Karama Desa Karama Kecamatan Tinambung. Di sana, sudah banyak yang tidak menggunakan perahu kebanggaan masyarakat mandar yaitu “Lopi Sandeq” yang sudah di kenal mendunia dan mempunyai kecepatan yang luar biasa. Perahu tersebut, tidak menggunakan mesin, perahu ini hanya memanfaatkan tiupan angin.

Karena pengaruh teknologi, masyarakat di daerah karama sudah mengganti apa yang sudah mereka pakai sejak dulu dengan perahu mesin / bermotor, karena menurut mereka jika kita menggunakan mesin pekerjaan akan semakin mudah dan akan lebih cepat pula pekerjaan akan selesai, secara tidak sadar masyarakat yang dikenal masih sangat kental dengan budayanya sudah terkikis oleh kehebatan teknologi, yang menawarkan kemudahan dan kemewahan.
Lopi Sandeq yang saya kenal dulu tidak bisa lagi berlayar menemani sang pelaut gagah yang tangguh di terjang ombak, sekarang perahu Sandeq cuman menjadi pajangan di tepi – tepi pesisir pantai kampung Karama, dan cuma akan berlayar lagi jika ada perlombaan yang digelar pihak pemerintah daerah (Pemda) Polman maupun Sulbar.
Teknologi sudah menjadi virus dalam tradisi, virus dalam artian merusak keaslian pelaut mandar, walaupun berguna dan memudahkan tetapi ada dan sangat besar dampak negatif yang di akibatkan oleh teknologi itu. Jangan sampai kita terlalu terjebak oleh teknologi, kita harus tau apa dampak positif dan negatif dari teknologi tersebut. kita juga tidak harus menyalahkan teknologi seutuhnya karena mau tidak mau teknologi adalah buatan manusia itu sendiri.

Sekedar menjadi pesan penulis, bahwasannya penting kita mengetahui dan mempelajari teknologi. Tetapi, sebagai masyrakat yang masih memegang kultur/tradisi. Ada baiknya, jika pengetahuan teknologi yang kita miliki jangan sampai merusak tatanan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Karena bagaimanapun, satu-satunya instrument yang mampu membuat sebuah peradaban bertahan, karena selalu memelihara tradisi lokal sebagai wujud identitasnya.

Wallahu muwaffieq ila aqwamith tharieq
Wassalam


Penulis adalah mahasiswa pada
jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Unasman.
Selain itu, terdaftar sebagai warga PMII Polman, dan banyak berkiprah di SOLIT Community dan Café Baca Asy'ariah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar